Malam itu, seorang pria tinggi putih bernama Doi mendadak lesu. Di balik wajahnya yang (jujur) kurang menarik namun dengan perawakan kalem sontak tak berdaya. Gaya rambut yang sebelumnya mirip dengan Aliandro Syarief mendadak berubah total menjadi sedikit botak. Tak ada sepatah kata pun saat itu yang keluar dari mulutnya. Celana jeans berwarna biru tua pun terlihat lusuh. Kaos hitam bergambar mobil tua yang dipakainya agak sedikit mengeluarkan bau yang kurang sedap. Diambilah sebungkus rokok Djarum Super yang ia selipkan di kantung celana. Tanpa ada isyarat, tangan kirinya sudah memegang rokok, begitu juga tangan kanannya yang sudah memegang korek. Di hisaplah rokok itu dengan penuh tergesa-gesa. “Gue putus bro,” ujarnya dengan penuh kesal. “Hah, serius lu? Putus kenapa?” celetuk saya. Tak ada jawaban yang terlontar dari mulutnya kala itu, Suep yang sebelumnya mendengar percakapan tadi mencoba menenangkan Doi sambil berharap agar ia mau membuka diri. Sudah jadi kebisaan jika
Hanya ingin berceloteh saja, selebihnya terserah Anda