Entah kenapa pasca putus dari si Mawar, saya selalu dirundung rasa takut berlebih dengan pagi. Mungkin semacam phobia atau sejenis sindrom apalah. Tiap pagi tiba saya selalu gelisah, selalu teringat masa lalu saat-saat masih menjalin hubungan dengan si Mawar. Tiap pagi saya selalu teringat dengan ucapan ‘selamat pagi’ yang dulu rutin terlontar dari mulutnya.
Jika dihitung-hitung, ucapan itu hamper tiap hari. Baik di hari kerja maupun saat weekend tiba. Saking seringnya mengucapkan selamat pagi, sebelum tidur tak lupa saya meletakkan Handphone di dekat kepala. Tujuannya satu, saya ingin segera mungkin membalas ucapannya.
Pernah suatu ketika, saat saya ingin mengucapkannya duluan, tiba-tiba pesan darinya sudah masuk lebih dulu. Aneh memang. Tapi inilah kebiasaan Mawar kepada saya. Kadang saya sempat berfikir, kok nggak ada bosen-bosennya. Sedahsyat itukah rasa perhatian yang ia berikan kepada saya?.
Karna itulah kenapa saya merasa takut tiap pagi datang. Kebiasaan si Mawar mengucapkan selamat pagi selama empat bulan masih menjadi kenangan manis dalam hidup saya. Kenangan yang berat untuk dilupakan. Entah sampai kapan….
Mungkin besok menjelang tidur saya coba untuk menjauhkan handphone. Barangkali saja rasa takut ini secara perlahan sirna.
Comments
Post a Comment